Senin, 26 Maret 2012

@*( satukan perbedaan )*@



 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Assalamu'alaikum wr.wb...
Sahabat,

Tak salah jika kita berdoa memohon pasangan yang sempurna,
...
Tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada untuk menerima kekurangan.

Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman.

Sahabat,

Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah tangga kita, serta pasangan kita.

Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan.

Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan kepuasan.


Sahabat,

Apa bedanya harapan dan komitmen?

Apa pula pengaruhnya terhadap keutuhan rumah tangga kita?


Harapan terhadap perkawinan menunjukkan apa yang ingin kita dapatkan dalam perkawinan. Bila kita memiliki harapan perkawinan yang sangat besar, sulit bagi kita untuk menerima pasangan apa adanya. Kita akan selalu melihat dia penuh kekurangan. Jika kita menikah karena terpesona oleh penampilan fisiknya, maka kita akan segera kehilangan kemesraan sehingga tidak bisa berlemah lembut begitu pasangan kita sudah tidak memikat lagi.


Sementara itu, komitmen perkawinan lebih menunjukkan rumah tangga seperti apa yang ingin kita bangun. Kerelaan untuk menerima kekurangan, termasuk mengikhlaskan hati menerima kekurangannya membuat kita lebih mudah mensyukuri perkawinan.


Sahabat,

Jika kita melapangkan hati untuk menerima perbedaan, maka kita akan menemukan banyak persamaan.

Dengan menerima perbedaan, maka akan lebih mudah bagi kita untuk melihat kebaikan-kebaikannya.


Sahabat,

mari kita memberi perhatian yang hangat pada pasangan kita,

menerima pasangan kita tanpa syarat,

dan, ungkapkanlah semua itu dengan kata-kata yang indah



Sahabat,

terimalah ia apa adanya

terimalah kekurangannya dengan keikhlasan hati

maka akan kita temukan cinta yang bersemi indah

Setelah itu, mari kita berupaya memperbaiki dan bukan menuntut untuk sempurna.

Bukankah kita sendiri mempunyai kekurangan, mengapa kita sibuk menuntut pasangan untuk sempurna?


Sahabat, mari kita simak sebuah puisi di bawah ini;

suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Rasulullah

tidaklah setakwa Ibrahim as

tidak pula setabah Ayub as,

segagah Musa as

apalagi setampan Yusuf as

justru suamimu hanyalah pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh,

suami yang ingin menjadi pelindung, kamu penghuninya,

suami adalah nahkoda, kamu adalah navigatornya

suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya

saat suami menjadi raja, kamu nikmati anggur singgasananya

ketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya

seandainya suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya

pernikahan mengajar kita perlunya iman dan takwa,

untuk belajar meniti sabar dan ridho Allah karena memiliki suami yang tak segagah mana justru kamu akan tersentak,

karena kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna

bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara

kamu hanyalah wanita akhir zaman yang berusaha menjadi sholehah……


Sahabat,

Ada amanat yang harus kita emban ketika kita menikah.

Ada ruang untuk saling berbagi.

Ada ruang untuk saling memperbaiki.

Dan bukan saling mengeluhkan, atau menyebut-nyebut kekurangan.

Pahamilah kekhilafannya agar ia merasa ringan dalam memperbaiki, meski bukan berarti kita lantas membiarkan kesalahan.

Berikanlah dukungan dan kehangatan kepadanya sehingga ia berbesar hati menghadapi tantangan-tantangan yang ada di depan.

Tunjukkanlah bahwa kita memang sangat menghargainya, menerimanya dengan tulus, mau mengerti dan bersemangat mendampinginya.

Terimalah ia apa adanya.

Terimalah kekurangannya dengan keikhlasan hati maka akan kita temukan cinta yang bersemi indah.


Sahabat,

Cukup banyak hal sepele yang tampaknya kita anggap telah kita berikan tetapi ternyata hal itu jauh meleset dari dugaan.

Kita bukan mendengar pasangan tetapi mendengar diri sendiri,

kita bukan memberi solusi tapi malah menambah materi.

Kita bukan memberi jalan keluar alih-alih menghakimi.

Kita bukan memberikan jawaban, tetapi malah memberikan pertanyaan.

Kita bukan meringankan tetapi malah memberatkan.

Benarkah?

Sahabat,

kekayaan itu ada di jiwa

dan keping kekayaan itu dimulai dari ketulusan menerima.

dengan kekayaan jiwa kita akan lebih mudah memberikan empati,

lebih mudah untuk memahami,

lebih mudah untuk berbagi

dan

lebih mudah mendengar dengan sepenuh hati.


Sahabat,


Hari ini, ketika kita bermimpi tentang sebuah pernikahan yang romantis sementara ikatan batin di antara kita dan pasangan begitu rapuh,

sudahkah kita berterima kasih kepadanya?

Sudahkah kita meminta maaf atas kesalahan kesalahan kita?

Jika belum, mulailah dengan meminta maaf atas kesalahan-kesalahan kita dan ungkapkan sebuah panggilan sayang untuknya.

Mulailah dari yang paling mudah,

hatta yang paling remeh atau kecil sekalipun.

Agar cinta bersemi dalam keluarga kita, agar cinta senantiasa berbunga dalam kehidupan kita.

Semoga Allah melindungi kita dari mempersoalkan perbedaan tanpa memahaminya.

Semoga Allah menjauhkan kita dari kesibukan yang membinasakan.

Semoga Allah pula kelak mengukuhkan ikatan perasaan di antara kita dengan kasih sayang, ketulusan, dan kerelaan menerima perbedaan.



Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Minggu, 18 Maret 2012

"+*jika dia tulang rusuk mu*+"


`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di panggung senja itu, mereka saling bercakap-cakap, tertawa, lalu Dara pun memulai meminta kepastiannya tentang cinta.

Dara : “Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?”

Raka : “Kamu dong?”

Dara : “Menurut kamu, aku ini siapa?”

Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) “Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur,Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran. Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”

Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.”

Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.

Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.

Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Raka : “Apa kabar?”

Dara : “Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?”

Raka : “Belum.”

Dara : “Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi.”

Raka : “Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.”

Dara tersenyum manis, lalu berlalu….”selamat tinggal….”

Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

Tanpa kita sadari kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita sayangi. Oleh karenanya, jika kita marah kepada orang yang paling kita sayangi, segeralah meminta maaf dan jangan lah jaim (jaga image) serta jangan menunggu esok hari untuk menyampaikan maaf karena umur manusia hanya Allah yang mengetahuinya. Ingat! Penyesalan selalu datang terlambat.

Dan akibatnya adalah penyesalan.Seringkali penyesalan itu datang dikemudiannya,akibatnya setelah kita menyedari kesalahan kita,semua sudah terlambat

Kerana itu,jagalah dan sayangilah orang yang dicintai dengan sepenuh hati.

Sebelum mengucapkan sesuatu berfikirlah dahulu,apakah kata-kata yg kau ucapkan akan menyakiti orang yang dicintai?

Kira merasakan akan menyakitinya,sebaiknya jangan pernah dilafazkan.Kerana semakin besar risiko untuk kehilangan orang yang dicintai.

Jadi berfikirlah,apakah kata-kata yang akan dilafazkan sebanding dengan akibat yang akan diterima??

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

(¯`v´¯).♥Sebelum Engkau Halal Bagiku♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`¸•´♥..♥♥¸•´♥♥♥ (´'`v´'`)(´'`v´'`)`·.¸.·`
..¸.•´♥..♥♥.♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´¯)(¯`v´¯).`•.¸.•´♥..
♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥♥♥♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥


(¯`v´¯)♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)`·.¸.